"selalu berbagi cinta tuk secerca kebahagian"

  • RSS
  • Delicious
  • Facebook
  • Twitter
  • Vestibulum quis diam velit, vitae euismod ipsum

    Etiam tincidunt lobortis massa et tincidunt. Vivamus commodo feugiat turpis, in pulvinar felis elementum vel. Vivamus mollis tempus odio, ac imperdiet enim adipiscing non. Nunc iaculis sapien at felis posuere at posuere massa pellentesque. Suspendisse a viverra tellus. Nam ut arcu et leo rutrum porttitor. Integer ut nulla eu magna adipiscing ornare. Vestibulum quis diam velit, vitae euismod ipsum? Quisque ...

  • Aliquam vel dolor vitae dui tempor sollicitudin

    Proin ac leo eget nibh interdum egestas? Aliquam vel dolor vitae dui tempor sollicitudin! Integer sollicitudin, justo non posuere condimentum, mauris libero imperdiet urna, a porttitor metus lorem ac arcu. Curabitur sem nulla, rutrum ut elementum at, malesuada quis nisl. Suspendisse potenti. In rhoncus ipsum convallis mauris adipiscing aliquam. Etiam quis dolor sed orci vestibulum venenatis auctor non ligula. Nulla ...

  • Nam ullamcorper iaculis erat eget suscipit.

    Etiam ultrices felis sed ante tincidunt pharetra. Morbi sit amet orci at lorem tincidunt viverra. Donec varius posuere leo et iaculis. Pellentesque ultricies, ante at dignissim rutrum, nisi enim tempor leo, id iaculis sapien risus quis neque. Ut sed mauris sit amet eros tincidunt adipiscing eu vitae lectus. Class aptent taciti sociosqu ad litora torquent per conubia nostra, per inceptos ...

Twitter

Archive for 2011-07-31

Aku menangis saat malam
Ketika senja hilang ditelan kelam
Aku menangis ketika bintang mulai redup
Ketika bulan tak lagi hiasi malam

Semua terasa jauh meninggalkanku
Semua terasa hampa yang ada

Ingin ku berlari mengejar mimpi yang telah meninggalkan-ku
Dalam senandung pilu-ku terus maraih bayang-mu
Yang tersisa hanya kenagan kita
Rasa pilu terus menyayat hati
Menusuk kalbu dan merobek sukma-ku




Aku hanya bisa diam
Di antara puing kenangan
Kebekuan rasa tlah menghapus
Cinta yang ada antara kita

Air mata tersingkap
Di antara seribu kenangan
Di kala langka-ku mulai tertatih-tatih
Kau masih bisa tersenyum dan tertawa

Aku sadar,,,
Kesederhanaan-ku yang membuat-mu terus bimbang
Kesalahan-ku yang tak bisa menjaga hati mu
Dan Dosa-ku yang membuat-mu meninggalkan-Ku
Satu pinta-ku jgn pernah berhenti tersenyum walau tanpa aku,,




Sayang-ku,,,
Laksana cermin dalam resonansi jiwa
Yang menggetarkan palung hati hingga keraga
Dan menghantarkan kehangatan bara
Dari bekunya hati sang kelana
Kau selimuti cinta kita,,,,

Sayang-ku,,,
Kesetiaan-ku di dera kerinduan pada-mu
Laksana pantai menanti riak ombak
Yang teredam pada dalamnya kebisuan
Kau terus menghakimi aku

Sayang-ku,,,
Aku merindukan tawa-mu yang dulu
Seperti bunga yang menjaga tingginya kuncup
Pucuk-pucuk kasihmu tak juga meredup
Mencumbui lautan sukma yang kuyup
Dalam simfoni desiran angin sayup








Sayang-ku,,,,
Kesabaran yang tumbuh di lubuk kalbu
Telah meleburkan kebimbangan sang peragu
Saat luka kuburkan semburat hasrat perindu
Dari kelam kelabu cerita lalu
Kau terus tersenyum melihat kesedihan-ku,,

Sayang-ku,,,
Butiran hujan yang jatuh selayak mutiara
Terbungkus rapi dalam kado asa
Tuk kau buka jika saatnya tiba
Andai mampu kusibak jendela masa
Aku ingin kau di samping-ku selalu

Sayang-ku,,,
Tak ada sumpah tuk cinta kita
Janji-mu terucap lugas pada paras cantik-mu
Hanya ketulusan-mu yang membuat-ku terus bertahan
Walau aku tau kau tak menginginkan-ku lagi

Gundah tiada berbatas
Terajai sepi,seolah sendiri
saat kau terus mendorongku ke jurang
Tawa tersaji sejuta kepalsuan-mu
Senyumpun bersimbah semu
ketika bibir-mu tak lagi berkata jujur pada-ku

Ketakutan menanti di ruang lelap
Terjaga dengan cemas di pelupuk mata-ku
kala harus berpisah dengan-mu
Mentaripun tak lagi jujur
Bulan tanpa purnama merah
kau tinggalkan duka untuk-ku

Langit mengubur beribu bintang
Awan ber-arak penuh mendung
Jiwa-ku sakit bilah harus mengenang-mu
                                                           kau biarkan aku sendirian
                                                             Di temani iblis berkubang maut
                                                               Tak ada lagi tangan yang menopang-ku

Lantas kemana aku membawa langkah-ku
Batu-batu pejal terus melukai-ku
Darah dan debu membasuh
Ingin Ku penjarakan mereka yg menertawai-ku

Aku berada di Ujung penantian yg rapuh
Saat dimana rindu terkatung
Entah mengapa hati tak terpelihara lagi
Di mana rasa itu
Yang selalu kau bisikan pada-ku

Andai saja janji-mu  tak pernah dusta
Tak kan ada kekecewaan di hatiku
Andai saja cinta-mu tak mendua
Tak ada air mata yg mesti bercerita
Bila perasaan hati-mu tulus dan suci pada-ku
Pasti smua kan abadi #######